Kategori

Selasa, 10 September 2013

Evaluasi lahan Secara langsung


     Waaaaahhh uda lama ni gk posting….
     Akibat banyak kegiatan jadinya beginilah, uda jarang posting-posting artikel..

     Tapi kali ini saya akan memposting artikel tentang Evaluasi Lahan Secara Langsung. Langsung saja.
      EL (Evaluasi lahan)  secara langsung dilakukan melalui percobaan – percobaan untuk melihat apa yang akan terjadi. Misalnya dengan menanam tanaman . dalam evaluasi lahan secara langsung, ada 3 metode yang harus dilakukan:
1.       Percobaan
2.       Pengumpulan & pengolahan data hasil tanaman
3.       Pengukuran komponen produktivitas pertanian

     Evaluasi Lahan secara Langsung yang menggunakan data hasil tanaman harus memperhatikan faktor-faktor :
  1. Tanah
  2. Cuaca pada periode pertanaman
  3. Tindakan/tingkatan  pengelolaan
      Berdasarkan penelitian  Dent dan Young (1981) : variasi hasil tanaman akibat perbedaan pengelolaan mencapai 5 kali lipat (500 %); variasi jenis tanah 50-100 %
     Dalam evaluasi lahan secara langsung, pengumpulan data produksi dapat dikumpulkan melalui:

a.       Petak percobaan
         Petak percobaan ditujukan :
         1. untuk mengetahui tingkat produksi  alami
         2. Mempelajari masalah pengelolaan tertentu
      Untuk jangka panjang petak percobaan disebut test farm
Contoh Hasil Tanaman di test farm:
Produksi gabah kering (ku/ha) selama 10 thn
Tahun
varietas

IR 5
Pelita I/1
IR 32
1972/1973
38,5
40,3
-
1973/1974
56,0
56,0
-
1974/1975
45,3
43,2
-
1975/1976
42,8
39,7
36,0
1976/1977
28,0
25,0
39.0
1977/1978
22,0
-
36,0
1978/1979
-
17,0
30,0
1980/1981
-
12,8
26,5
1981/1982
-
-
21,0

Pedoman Percobaan Utk evaluasi daerah yang luas dan rekomendasi:
1. Lokasi percobaan sebaiknya pada jenis tanah yg sama yg mewakili satuan peta
2. Satuan peta yg sempit dihindari utk lokasi percobaan
3. Lokasi sebaiknya dapat dibandingkan dgn lokasi lain
4. Lokasi dgn kisaran penyebaran & iklim yg luas, maka data iklim perlu dikumpulkan
5. Percobaan sebaiknya dilakukan untuk jangka waktu yg lama
6. Ulangan harus cukup utk memungkinkan analisis statistik

b.      Pengujian Pot
    Pengujian pot dilakukan dgn mengambil sejumlah contoh tanah yg mewakili suatu areal dan dilakukan pengujian thd pertumbuhan atau produksi suatu tanaman.
      Keuntungan : faktor lingkungan dikontrol dan biaya lebih murah.
      Kelemahan : faktor lingkungan yg dikontrol tsb shg tidak alami atau menggambarkan masalah yg terdapat di lapangan, karenanya pengujian pot hanya digunakan sbg petunjuk/indikator.
Contoh Data Pengujian Pot
Pengaruh Pupuk N pada berat kering gabah (g/pot) pada 2 jenis tanah & 3 tk respon
Jenis Tanah
Tk respon
Pupuk N
(kg/Ha)
0
50
100
Oksisol
R
44,8
48,4
48,6

AR
5,8
8,1
10,2

TR
9,7
13,0
15,2
vertisol
R
39,0
41,3
45,0

AR
31,8
34,1
39,0

TR
9,3
13,8
16,0

c.       Produksi Tanaman di Lapangan
     Data hasil dapat diperoleh relatif mudah dgn mengambil contoh produksi dari lapangan(petani) dimana tanaman tumbuh di bawah kondisi pertanian yg ada.
     Untuk mengatasi keragaman aikbat perbedaan teknik pengelolaan dibutuhkan ulangan.  Keragaman dapat dikurangi antara lain dgn mengelompokkan data dalam strata menurut tk pengelolaannya

Tingkat pengelolaan pertanian
Tk 1. Pengelolaan biasa  (ordinary management) yaitu tindakan pengelolaan yg paling umum dilakukan
Tk 2. Pengelolaan maju  (improved management) merupakan tindakan pengelolaan pertanian yg lebih baik dari pengelolaan biasa, tetapi memerlukan masukan (input) modal yg besar serta keterampian yg sangat tinggi.
Tk 3. Pengelolaan optimum (optimum management) yaitu tk pengelolaan seperti pd lembaga penelitian, termasuk penggunaan metode mutakhir.
Contoh data pengamatan lapangan
Rata rata pendugaan hasil tanaman (kg/Ha) pada berbagai tk pengelolaan
Tk Pengelolaaa
Jagung
Kacang Tanah
Tembakau
kentang
Tradisional
740
440
480
2.000
Sederhana
2.900
910
920
7.800
Maju
5.700
1.000
1.150
11.600

d.      Catatan Petani
     Petani umumnya menyimpan catatan hasil yg diperoleh dari petak usaha taninya. Keadaan lapangan usaha tani mereka umumnya beragam sehingga catatan/ data untuk beberapa tahun. Permasalahan yg sering timbul dalam menggunakan data dari catatan petani adalah keadaan lapangan atau areal produksi yg sering terdiri dari lebih satu jenis tanah
e.       Statistik pertanian
     Statistik pertanian yg dikumpulkan oleh pemerintah atau badan-badan lain dapat digunakan sebagai dasar untuk memprediksi hasil. Contoh hasil sensus pertanian oleh BPS merupakan sumber informasi penting dalam memprediksi hasil pada suatu daerah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar