Kategori

Selasa, 30 Juli 2013

Evaluasi Lahan Untuk Kehutanan



     Hutan tentulah mempunyai peran yang sangat penting.  Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan.
     Evaluasi lahan kehutanan, penting dikarenakan:
  1. Produktivitas hutan  tergantung terhadap sifat lahan
  2. Produksi kayu hanya eksploitasi
  3. ada kepentingan lain thd lahan
  4. Kehutanan bersifat jangka panjang
     Yang dimaksud dengan evaluasi lahan untuk kehutanan adalah pendekatan sistematik pada proses mencocokkan (fitting) kehutanan ke dalam perencanaan penggunaan lahan suatu wilayah .
     Hutan dapat dibagi atas 4 jenis, yaitu hutan alami, hutan buatan, hutan berdaun llear dan hutan berdaun runcing. Hutan alami (primer) adalah hutan yang mempunyai kondisi yang utuh semenjak hutan itu tumbuh. Hutan buatan (sekunder) adalah hutan yang tela di campur tangani oleh manusia atau di tanami oleh manusia. Hutan berdaun lebar adalah hutan yang didalamnya dalah  pepohonan yang mempunyai daun yang lebar. Sedangkan hutan berdaun runcing adalah hutan yang di dalamnya adalah pohon berdaun runcing.
     Kehutanan dan pertanian mempunyai perbedaan, yaitu:
1. Periode daur kehutanan panjang     utk ekonomis
2. Meliputi areal yg luas
3. Produktivitas yg rendah shg dialokasikan pd lahan marjinal

Fungsi Hutan Alami
  1. Mengendalikan keadaan lingkungan terkait erosi, banjir dan pengaruh iklim
  2. Sumber bahan baku
  3. Cadangan lahan masa mendatang
  4. Untuk produksi kayu secara lestari
  5. Untuk rekreasi dan perlindungan flora dan fauna
     Sedangkan hutan buatan terutama ditujukan untuk budidaya kayu bernilai ekonomi tinggi & rekreasi .
     Dalam kehutanan, di perlukan penilaian terhadap pertumbuhan poon:
  1. Indeks Lokasi (bonita): ukuran volume kayu berguna yg diproduksi suatu daerah pd suatu waktu tertentu
  2. Panjang daur optimum : daur  yg memberikan hasil maksimum yg diukur sbg volume/area dan keuntungan maksimum
     Dengan adanya penilaian terhadap pertumbuhan pohon ini akan menghasilkan produktivitas dengan ukuran dan waktu yang tepat terhadap pertumbuhan pohon. Sehingga produksi kayu dapat di optimalkan. Walaupun seperti itu, faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi pertumbuan dan produktivitas pohon. Faktor tersebut adalah:
  1. Iklim :
-          Suhu
-           curah hujan   
       2. Tanah :
-          kapasitas menahan air
-          Kedalaman perakaran
-          Tekstur tanah
-          Kandungan batuan

     Sistem evaluasi lahan kehutanan juga di pengaruhi oleh faktor tunggal dan faktor ganda.
Faktor tunggal:
  1. Klasifikasi Lokasi
  2. Klasifikasi Medan
  3. Klasifikasi Tanah
  4. Metode Fisiografik
Faktor ganda:
  1. Klasifikasi Lokasi
  2. Evaluasi pengunaan ganda
  3. Klasifikasi lokasi terpadu

Klasifikasi Lahan Kehutanan di Indonesia:
     Ada 3 faktor evaluasi  lahan kehutanan :
1.      Lereng
      (0-3; 3-8; 8-15;15-25;25-45%)
2.       Erodibilitas tanah
      (kelas 1-5: tdk peka erosi-sgt peka erosi)
3.      Intensitas hujan pada lereng < 45%
(ch rata-rata tahunan/hari hujan total setahun; kelas 1-5, kls 1 sgt rendah 0-13,6 sampai kls 5 sgt tinggi > 34,8mm/hari

Kepentingan Relatif Faktor evaluasi & perhitungannya
Lereng : 20
Erodibilitas tanah : 15
Intensitas Hujan : 10
Cth : lokasi dgn lereng kls 3, erodibilitas tanah kls 4 dan intensitas hujan kls 2 maka indeks lokasi (bonita) =
(3x20) + (4x15) + (2x10) = 140

Klasifikasi Fungsional Hutan berdasarkan Indeks Lokasi
Indeks Lokasi
Klasifiasi  fungsional
0-124
Hutan Produksi
125-174
Hutan Produksi Terbatas
>174
Hutan lindung


Kesesuaian Lahan Hutan Utk Produksi kayu Lestari
Ordo
Kelas
Sub kelas
S   sesuai
H = Kesesuaian Tinggi
H1


H2


H3

M = Kesesuaian sedang
M1


M2


M3

L  = kesesuaian Rendah
L1


L2
N Tdk sesuai
Tdk ada
R1


R2


Kesesuaian Lahan Hutan (USA)
Tipe  Hutan/spesies indikator

Kls  Kesesuaian Hutan




1i
 2
3
4
5

Sgt tinggi
tinggi
Cukup tinggi
sedang
rendah
Douglas Fir
> 56,6
56,6-47,6
47,5-38,3
38,2-29,1
< 29,1
Loblolly pine
> 29,0
29,0-26,1
26,0-23,1
23,0-20,0
< 20,0
Upland Oaks
> 26,0
26,0-23,1
23,0-20,0
19,9-17,0
< 17,0

1 komentar:

  1. thank's atas info.n gan... .

    ditunggu kunbal.n gan oleh
    nurulhedayat.blogspot.com... .

    BalasHapus