Kategori

Kamis, 18 Juli 2013

Lau Kawar

     Lau Kawar adalah sebuah danau yang terletak di Desa Kutagugung, Kecamatan Naman Teran (dulu Kecamatan Simpang Empat), yang di bawah kaki gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. 
     Untuk dapat tempat ini, membutuhkan waktu sekitar 3 jam jika dari kota Medan. walaupun danau lau Kawar ini tidak sebesar danau Toba, tetapi keindahannya tidak kalah dengan danau Toba. Besar lau Kawar ini sekitar 200 Ha, yaitu sekitar 1/6 dari besarnya danau Toba.

      Di tempat ini juga merupakan tempat pilihan bagi orang-orang yang suka Camping. dengan areal sekitar 3 ha sebagai camping ground, tempat ini akan ramai pada akhir-akhir pekan ataupun hari-hari libur.
     ada beberapa mitos tentang terjadinya Lau Kawar ini. salah satunya, dulu lau Kawar adalah kawasan pertanian, dan tinggallah disana satu keluarga petani. pada saat lada menjelang panen, umumnya ladang tersebut dijaga oleh seorang petani. pada suatu siang, sang nenek menjaga ladang mereka. Sedankan Kawar sang cucu adalah orang yang selalu mengantar makanan kepada orang yang menjaga ladang tersebut. tetapi saat Kawar mengantarkan makanan, perut Kawar terasa lapar, sehingga ia memakan-makanan yang akan diantarkannya.Seluruh lauk pauk dan ayam yang menjadi bekal si nenek, habis hingga hanya tersisa tulangnya saja. Melihat hal tersebut, sang nenek yang sudah kelaparan sangat kecewa. Sang nenek merasa sangat sedih dan tidak berguna, sehingga ia meminta kepada tuhan agar nyawanya di cabut. Lalu kemudian datanglah petir dan kemudian di susul oleh ujan yang Lebat. Hujan yang lebat kemudian menjadi air bah dan membanjiri ladang tersebut. Dan ladang tersebut pun menjadi danau. Danau inilah yang dinamakan danau Lau kawar.
     Salah satu mitos lainnya mengatakan, dulu ada seorang nenek yang tinggal di puncak Sinabung sedangkan keluarga, anak dan cucunya yang lainnya tinggal di kaki gunung sinabung. Suatu hari keluarga tersebut  mengadakan pesta dan mengutus seorang cucu untuk mengantarkan makan kepada neneknya. tetapi di tengah perjalanan ia merasa kelaparan dan memakan makanan untuk si nenek. Mengetahui hal tersebut, si nenek menampar cucunya  dan menyumpahi cucunya. karena sang cucu teru-menerus menangis, maka air mtanya itulah yang membentuk danau Lau Kawar.
     Ada juga yang mengatakan danau tersebut terbentuk karena tangisan seorang ibu, karena melihat kedua anaknya, Sibayak dan Sinabung terus berkelahi.Ada juga yang mengatakan karena tangisaan seorang ibu, karena anak dan menantunya mengadakan pesta sedangkan ia di lupakan.
     Tetapi semua itu hanyalah mitos yang belum tentu kebenarannya.


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar