Anther
atau tepung sari secara alamiah berfungsi menyerbuki maupun membuahi.
Teknik kultur Anther relative sederhana dan efisien, yang paling penting dalam
metode ini adalah penentuan tingkat perkembangan yang paling tepat untuk dijadikan
sebagai eksplan sehingga androgenesis dapat terjadi. Anther angiospermae
secara skematis dan pembentukan
tanaman haploid melalui kultur anther
sbb:
Kultur anther mempunyai kegunaan sebagai
berikut:
- Mampu menghasilkan tan. haploid (hanya mempunyai satu genom saja (monohaploid)). Tanaman haploid dapat digunakan untuk pemuliaan tanaman selanjutnya, dari tanaman monohaploid diperkirakan dapat menghilangkan sifat resesif.
- Dari monohaploid dapat dihasilkan derivate yang dihaploid (diploid) dengan cara : Merangkap kromosom dengan perlakuan colchicin. Mengadakan silangan tanaman monohaploid.
- Membuat tanaman homozygote.
Faktor-faktor
yg mempengaruhi keberhasilan produksi haploid melalui kultur In Vitro adalah :
- Tingkat perkembangan polen → paling baik digunakan polen pada tingkat pembelahan mitosis pertama (Uninucleat).
- Pre-treatmen → beberapa jenis tanaman memerlukan perlakuan pendahuluan berupa temperatur rendah (3 – 10oC) selama 4 hari (bunga padi), merendam dalam air yang ada butir-butir arangnya atau mengurangi tekanan atm 12 mg/hg.
- Media tumbuh → terdiri dari media dasar, gula, hormone, penambah bahan organik (ekstrak pisang, air kelapa, endosperm serealia, ekstrak ragi, alanin dan Co-enzym A, merangsang pertumbuhan Anther.
- Genotype tanaman donor
- Kondisi tanaman donor → bunga dari tanaman muda pada saat permulaan pembungaan, lebih baik dari pada bunga yang keluar kemudian.
Stadium
perkembangan mikrospora dapat dibedakan menjadi beberapa fase, yaitu :
Uni-nukleat
sangat awal, dicirikan oleh inti mikrospora di tengah, dinding mikrospora
sangat tipis dan tanpa vakuola
Uni-nukleat
awal, dicirikan oleh inti mikrospora di tengah, dinding sudah semakin kuat dan
vakuola kecil bentuk sferik.
Uni-nukleat
tengah awal, dicirikan oleh sebagian besar inti mikrospora di tengah sedangkan
sebagian kecil inti mikrospora di tepi, vakuola besar.
Uni-nukleat
tengah, hampir sama dengan uninukleat tengah awal tetapi ukuran vakuola dua
kali ukuran vakuola pada stadium sebelumnya.
Uni-nukleat
akhir, dicirikan oleh hampir semua mikrospora mempunyai inti di tepi, pada
beberapa jenis sudah berkembang menjadi stadium 2 inti, vakuola besar berbentuk
bulat telur.
Untuk
melakukan kultur anther, mempunyai beberapa prosedur:
- Persiapan Bahan Tanam.
1.
Pilih kuncup bunga dari tanaman di lapangan yg baru berbunga .
2.
Ambil beberapa kuncup bunga dan periksa tingkatan pertumbuhan tp.sarinya setelah diwarnai dgn aceto
carmine.
3.
Anther ditekan dalam larutan aceto carmine, lalu lihat di bawah mikroskop dgn
pembesaran 100 x.
4.
Anther yg baik adalah pada saat nukleus dari anther terletak dipinggir dari sel yg disebut mid-uninukleat microspore
stage.
5.
Kuncup bunga disterilkan dan disimpan
pada temperatur 7-8oC
selama 12 hari sebelum perlakuan.
6.
Sterilisasi Kuncup bunga.
-
Cuci kuncup bunga dibawah pancuran
air kran.
-
Rendam dalam larutan hipoclorit 20% +
beberapa tetes tween 20, selama 10
menit.
-
Bilas 3 x dengan air steril.
-
Masukkan dalam petridish steril berukuran 5 cm, petridish ditutup dan dirapatkan (di-seal) dgn para-film.
-
Simpan petridish dlm lemari es selama 10
– 12 hari.
B.
Penanaman
1.
Anther yg
sudah didinginkan dibilas 3 x dgn air
steril.
2.
Kelopak
bunga dan mahkota bunga dibuka dgn hati-hati, dgn menggunakan pinset steril yg
runcing.
3. Anther dipotong, filamen harus dibuang.
4. Anther
kemudian ditanam dalam media Nitsch yg sudah disediakan, 4 anther per botol/tabung media.
5. Beri
label.
C.
Inkubasi
1.
Kultur
disimpan dalam ruangan dgn temperatur 25oC.
2. Cahaya
dengan intensitas 300 lux (lampu TL)
3. Penyinaran
24 jam/hari.
4. Periksa
kultur tiap minggu.
5. Biasanya
planlet terbentuk setelah 4 – 5 minggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar