PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanpa kita sadari sampah yang dikatakan sebagai limbah lama-kelamaan akan menumpuk semakin banyak dan akan terus bertambah apabila tidak ada cara penanggulangan yang efektif. Sehingga apabila limbah ini semakin banyak, maka akan menjadi masalah yang serius yang akan kita hadapi. Karena akan menyebabkan polusi di tanah, air maupun udara.
Limbah dapat di bagi menjadi dua, yakni limbah organik dan anorganik. Limbah organik adalah limbah-limbah yang berasal dari tanaman, hewan maupun manusia dan mudah untuk terurai. Sedangkan limbah anorganik adalah limbah yang sulit untuk terurai, seperti: plastik, kaca dll.
Sedangkan pada bidang pertanian, para petani lebih banyak menggunakan pupuk anorganik , pestisida anorganik dan lainnya yang berbahan anorganik. Sehingga meninggalkan residu pada tanah, yang mengakibatkan pencemaran pada tanah. Dan hasilnya tanah akan mengalami degradasi.
Pupuk anorganik akan menyebabkan struktur tanah menjadi keras dan unsur hara dalam tanah menjadi berkurang. Untuk itu diperlukan langkah konkret demi menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian pupuk kimia. Salah satunya adalah dengan mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos.
Dengan banyaknya sampah-sampah organik setiap harinya, maka kita dapat membuat pupuk organik yang memberikan banyak manfaat. Selain akan memenuhi kebutuhan akan unsur hara pada tanaman, dengan pembuatan pupuk organik ini maka kita akan mengurangi sampah-sampah yang sudah terlalu banyak.
barikut ini yang sampah organik yang akan di teliti adalah sampah-sampah sayuran yang sudah tidak terpakai lagi (busuk), diantaranya : daun ubi (singkong), sawi, dan kol (kubis).
berdasarkan latar belakang di atas saya melakukan penelitian ”pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai pupuk organik terhadap tanaman jagung (Zea mays)”.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah limbah rumah tangga yang bersifat organik (daun ubi , sawi, dan kol) akan memberikan manfaat pada tanaman jagung.
2. Untuk mengetahui kelebihan pupuk organik dari limbah rumah tangga yang bersifat organik (daun ubi, sawi, dan kol.
Hipotesa
Pupuk yang berasal dari limbah rumah tangga yang bersifat organik akan memberikan manfaat terhadap tanaman jagung.
Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengurangi sampah-sampah organik
2. Memberikan nilai jual pada sampah organik yang telah di jadikan pupuk organik.
3. Menambah nilai guna terhadap samapah-sampah organik.
4. Mengurangi ketergantungan para petani terhadap penggunaan pupuk kimia.
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Jagung
Tanaman jagung (Zea mays ) diklasifikasikan sebagai berikut :
Divi : Spermatophyta
Sub Divi : Agiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Rhoedelas
Family : Cruciferae
Species :Zea mays
Syarat Tumbuh Tanaman Jagung
Tanaman jagung merupakan tanaman yang berasal dari daerah tropis. Sedangkan persyaratan tumbuh tanaman jagunf tidak terlalu ketat. Tetapi walaupun demikian, untuk mendapatkan hasil produksi yang optimal, di butuhkan syarat tumbuh seagai berikut:
1. Iklim
Iklim yang dikehendaki oleh sebagian besar tanaman jagung adalah daerah-daerah beriklim sedang hingga daerah beriklim sub-tropis/tropis yang basah. Jagung dapat tumbuh di daerah yang terletak antara 0-50 derajat LU hingga 0-40 derajat LS. Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman ini memerlukan curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya jagung ditanam diawal musim hujan, dan menjelang musim kemarau. Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari. Tanaman jagung yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat/ merana, dan memberikan hasil biji yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah. Suhu yang dikehendaki tanaman jagung antara 21-340 C, akan tetapi bagi pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan suhu optimum antara 23-27 derajat C. Pada proses perkecambahan benih jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar 30 derajat C. Saat panen jagung yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik daripada musim hujan, karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan pengeringan hasil. (Wanda Akbar. 2013)
2. Media Tanam
Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah yang khusus. Agar supaya dapat tumbuh optimal tanah harus gembur, subur dan kaya humus. Jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain: andosol (berasal dari gunung berapi), latosol, grumosol, tanah berpasir. Pada tanah-tanah dengan tekstur berat (grumosol) masih dapat ditanami jagung dengan hasil yang baik dengan pengolahan tanah secara baik. Sedangkan untuk tanah dengan tekstur lempung/liat (latosol) berdebu adalah yang terbaik untuk pertumbuhannya. Kemasaman tanah erat hubungannya dengan ketersediaan unsur-unsur hara tanaman. Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung adalah pH antara 5,6 - 7,5. Tanaman jagung membutuhkan tanah dengan aerasi dan ketersediaan air dalam kondisi baik. Tanah dengan kemiringan kurang dari 8 % dapat ditanami jagung, karena disana kemungkinan terjadinya erosi tanah sangat kecil. Sedangkan daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8 %, sebaiknya dilakukan pembentukan teras dahulu. (Wanda Akbar. 2013)
3. Ketinggian Tempat
Jagung dapat ditanam di Indonesia mulai dari dataran rendah sampai di daerah pegunungan yang memiliki ketinggian antara 1000-1800 m dpl. Daerah dengan ketinggian optimum antara 0-600 m dpl merupakan ketinggian yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung. (Wanda Akbar. 2013)
Peranan Limbah Organik sebagai Pupuk Organik
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah). (Wikipedia.org)
Dalam penelitian ini, digunakan pupuk organik yang berasal dari limbah rumah tangga yang sudah tidak terpakai. Limbah yang di gunakan adalah daun ubi(singkong), kol (kubis) dan sawi yang sudah tidak terpakai (busuk).
Walaupun telah menjadi limbah, sampah-sampah tersebut tetap mengandung unsur-unsur hara yang berguna bagi tanaman.
Daun ubi (singkong) mempunyai ciri-ciri, daun yang lebar dan berjari lima hingga sembilan belahan lembar daun. Sering kali apabila daun ubi ini mulai layu ataupun busuk akan menjadi sampah. Apa lagi jika di pasar, daun ubi yang di jual pedagang tidak terjual dan mulai layu dan busuk, maka akan di buang begitu saja. Hal ini sama juga seperti yang di alam oleh kubis dan sawi di pasaran.
Dengan masih adanya unsur hara yang terdapat pada limbah rumah tangga tersebut, maka limbah-limbah ini dapat dijadikan sebagai pupuk organik. Adapun kandungan-kandungan yang terdapat pada limbah-limbah tersebut adalah sebagai berikut:
Kandungan Pada Daun Ubi (Singkong) |
||
100 gr (100 g) |
||
|
||
Kalsium |
|
21.1 % |
Besi |
|
17.2 % |
Kalium |
|
15.7 % |
Fosfor |
|
7.2 % |
Magnesium |
|
15.5 % |
Seng |
|
2.7 % |
Tembaga |
|
9.5 % |
Mangan |
|
6.0 % |
C Sistein |
|
6.1 % |
F Fenilalanin |
|
19.2 % |
I Isoleusin |
|
12.5 % |
K Lisin |
|
8.2 % |
L Leusin |
|
11.2 % |
M Metionin |
|
9.7 % |
T Treonin |
|
12.4 % |
Tirosin |
|
13.3 % |
V Valin |
|
10.8 % |
W Triptofan |
|
8.6 % |
sumber : http://manycalories.com/id
kandungan pada 100gr Sawi
Air |
84,46 g |
Energy |
50 kcal |
Protein |
3,30 g |
Lemak |
0,70 g |
Abu |
1,53 g |
Karbohidrat |
10,01 g |
Serat |
2.0 g |
Kalsium |
135 mg |
Zat besi |
1,70 mg |
Magnesium |
34 mg |
Fosfor |
56 mg |
Kalium |
447 mg |
Natrium |
43 mg |
Seng |
0,44 mg |
Sumber: USDA Nutrient Database
Kandungan pada 100gr Kubis (kol)
Air |
91 g |
Energy |
27 kcal |
Protein |
17 g |
Lemak |
0,1 g |
Karbohidrat |
6,2 mg |
Serat |
3,6 mg |
Ampas |
1,9 mg |
Kalsium |
24 mg |
Zat besi |
0,4 mg |
Magnesium |
19 mg |
Fosfor |
46 mg |
Kalium |
350 mg |
Natrium |
20 mg |
Seng |
0,03mg |
Tembaga |
0,129 mg |
Mangan |
0,139 mg |
Selenium |
0,7 mcg |
Bagaimana dari hasil penelitian tersebut berapa % perubahan pada tanaman jagung setelah mengunakan pupuk organick. Ini menjadi infirasi bagi saya. Trimks.
BalasHapusHarrah's Cherokee Casino & Hotel - MapYRO
BalasHapusHarrah's Cherokee Casino & Hotel - Find reviews, directions, 군포 출장안마 777 Harrah's Cherokee 고양 출장마사지 Blvd, 김포 출장마사지 Cherokee, 안양 출장안마 NC 28719, 28719, United 군포 출장샵 States.