Kategori

Selasa, 16 April 2013

Hujan


Awan Terbentuk sebagai hasil kondensasi uap air. Akan terbawa oleh angin, sehingga berpeluang untuk tersebar ke seluruh permukaan bumi. Jika butirasn air atau kristal es mencapai ukuran yang cukup besar, maka butiran air atau kristal es akan jatuh ke permukaan bumi. Proses jatuhnya air atau butiran es inilah yang disebut sebagai Presipitasi (Hujan).

Air yang jatuh ke permukaan bumi ukurannya berbeda-beda, seperti berikut:
-          Lebih dari 0,5 mm
Butiran yang jatuh pada ukuran ini ke perrmukaan bumi dikenal sebagai hujan.
-          0,2-0,5 mm
Butiran yang jatuh pada ukuran ini dikenal sebagai gerimis.
-          Kurang dari 0,2 mm
Dan butiran hujan yang jatuh pada ukuran ini tidak akan sampai ke permukaan bumi, karena menguap dalam perjalanannya menuju bumi.

            Dan hujan dapat juga dibagi menurut terjadinya proses presipitasinya:
-          Hujan Konveksi
Yaitu proses hujan yang berdasarkan atas pengembangan dari udara yang dipanasi, jadi akan terus naik dimana pada waktu naik, temperatur akan turun dan samapai suatu saat akan terjadi kondensasi maka timbullah hujan.
-          Hujan orografi
Yaitu hujan yang terjadi karena adanya penghalang, seperti: Gunung
-          Hujan fronta
Adalah hujan yang terjadi pada daerah lintang pertengah di mana teperatur massa udara tidak sama, akibatnya apabila massa udara yang naik sampai ke massa udara yang dingin akan terjadi samapai kondensasi dan timbullah hujan.        
            Satuan curah hujan dapat diukur dalam satuan mm/inci, sedangkan curah hujan yang di butuhkan oleh tanaman adalah 2,5 mm.
Sifat dari awan yang dapat mengakiatkan hujan oleh manusia digunakan untuk membuat hujan buatan. Dalam mempercepat hujan, dapat diberikan zat yang higroskopis sebagai inti dari kondensasi (kristal es, es kering dll). Zat-zat tersebut di taburkan ke udara dengan menggunakan pesawat terbang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar