Kategori

Sabtu, 13 April 2013

Media Kultur Jaringan



                        Media tanam kultur jaringan adalah tempat tumbuh eksplan maka kandungan di dalamnya harus mampu memenuhi kebutuhan pertumbuhan jaringan. Keberhasilan dalam penggunaan metode kultur jaringan  adalah media yang digunakan.
Media kultur tersusun dari beberapa atau seluruh komponen sebagai berikut:
  1. Hara  makro
            Digunakan pada semua jenis media untuk pertumbuhan kalus dan mendukung pembentukan pucuk.
  1. Hara mikro
            Komponen protein  sel tanaman yang penting dalam proses metabolisme dan proses fisiologi lain.
  1. Vitamin
            Umumnya ditambahkan dalam jumlah yang bervariasi.
  1. Gula
            Merupakan keharusan,kecuali untuk tujuan yang sangat khusus,karbahidrat sumber energi dan tekanan osmotik media.
  1. Asam amino dan N organik
  2. Senyawa-senyawa kompleks alamiah seperti: air,kelapa,ekstrak ragi,juice tomat,ekstrak kentang,dll.
  1. Buffer,terutama buffer organik.
  2. Arang aktif,sering dipergunakan untuk menstimulir pertumbuhan akar.
  3. Zat pengatur tumbuh: Terutama auksin dan sitokinin. Merupakan komponen yang sangat penting,tetapi jenis dan konsentrasinyya tergantung pada jenis tanaman dan tujuan kulturnya.
  1. Bahan pemadat , untuk membuat media padat biasanya digunakan akar.


¨  Unsur hara media
Beberapa media yang sering digunakan pada kultur jaringan :
Ø  Media MS (Murashige and Skoog)
            Media MS paling cocok dan pas untuk semua jenis kultur,kecuali untuk tujuan khusus.
Ø  Media dasar BS : Biasanya digunakan untuk legume.
Ø  Media dasar  White : Sangat cocok untuk kultur akar tomat.
Ø  Media dasar Vacint and Went : Biasanya digunakan untuk kultur anggrek.

¨  Unsur hara mikro
                        Hara mikro adalah komponen protein sel tanaman yang penting dalam proses metabolisme dan proses fisiologi lain.
¨  Jenis-jenis media:
            Dalam kultur jaringan ada 3 jenis media yang digunakan yaitu:
ü  Padat
ü  semi padat
ü  cair
            Ada beberapa keuntungan penggunaan media cair  yaitu:
Ø  Apabila menggunakan eksplan dengan ukuran yang kecil maka mudah terlihat.
Ø  Eksplan berada di atas permukaan media sehingga tidak memerlukan alat bantu lain untuk aerasi. Bila menggunakan mdia cair perlu dilakukan pengocokan ,atau menghendaki perlengkapan khusus atau botol kultur khusus untuk aerasi.
Ø  Tunas dan akar tumbuh dengan teratur pada media yng diam.
Ø  Kultur kalus dalam media cair juga memisahkan sel-sel yang terbentuk sehingga menjadi kultur suspensi. Cara ini tidak dapat diterapkan dalam media padat.

Walaupun media cair terutama digunakan untuk kultur  suspensi,namun juga digunkan untuk kultur organ maupun kalus dengan tujuan memperoleh laju pertumbuhan yang lebih cepat,ini mungkin disebabkan oleh permukaan eksplan yang kontak langsung dengan media lebih luas dan penyerapan hara maupun hormaon akan lebih efektif pada medium cair.

·         Perkembangan komposisi Vitamin
                        Vitamin yang sering digunakan dalam media kultur jaringan adalah Thiamin (B1), Nicotinic acid(niacin),dan pyridoxine(B6). Thiamin vitamin yang esensial  untuk kultur jaringan. Penambahan Nicotinic acid sangatt penting untuk kultur akar tomat.
·         Asam-asam Amino
                        Beberapa asam amino memang dibuktikan mempunyai pengaruh positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan kultur.
    • L-cystein,misalnya mempunyai pengaruh mengurangi browning pada kultur jaringa tebu.
    • Glycine merupakan asam amino yang ditambahkan whiteb dalam kultur tomat lebih baik daripada penambahan ekstrak ragi.

¨  Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh dalam Kultur Jaringan Tanaman.
                        Pertumbuhan dan morfogenesis tanaman secara in-vitro dikendalikan oleh keseimbangan dan interaksi dari zat pengatur tumbuh yang berada di dalam eksplan. Zat  pengatur tumbuh pada eksplan tergantung dari zat pengatur tumbuh endogen dan eksogen yang diserap dari media tanaman.
Ø  Dalam kultur jaringan ada 2 golongan zat pengatur tumbuh yang sangat penting ,yaitu:
1.      Auksin
            Auksin terutama untuk pertumbuhan kalus,suspensi sel dan pertumbuhan akar.
            Bersama-sama dengan sitokinin dapat mengatur tipe morfogenesis yang dikehendaki.
Di dalam kultur jaringan tanaman zat pengatur tumbuh umumnya digunakan secara kombinasi.Auksin dalam kultur jaringan berperan dalam pembentukan kalus,klorofil,morfogenesis akar dan tunas serta embriogenesis.  Pemilihan konsentrasi dan  jenis auksin ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut :
        1. Tipe pertumbuhan dan pengembangan  yang dikendaki (kalus,akar,tunas,regenerasi dinding sel dan lain-lain).
        2. Tingkat taraf auksin di dalam eksplan pada waktu eksplan itu diambil.
        3. Kemampuan dari jaringan yang dikulturkan untuk mensintesis auksin secara alamiah.
        4. Interaksi antara auksin yang diberikan  secara eksogen dan auksin endogen.

  1. Sitokinin
·         Sitokinin adalah kelompok senyawa organik yang menyebabkan pembelahan sel yang dikenal dengan proses sitokinesis.
·         Pengaruh sitokinin  di dalam kultur jaringan tanaman antara lain berhubungan dengan proses pembelahan sel,proliferasi tunas ketiak,penghambatan pertumbuhan akar dan induksi umbi mikro pada kentang.
·         Di dalam menginduksi tunas adventif ,sitokinin dan auksin yang sangat berperan  Nisbah sitokinin dan auksin yang menentukan apakah suatu kalus akan membentuk tunas,akar,tunas adventif atau akar



Tidak ada komentar:

Posting Komentar