Awan
Terbentuk sebagai hasil kondensasi uap air. Akan terbawa oleh angin, sehingga
berpeluang untuk tersebar ke seluruh permukaan bumi. Jika butirasn air atau
kristal es mencapai ukuran yang cukup besar, maka butiran air atau kristal es
akan jatuh ke permukaan bumi. Proses jatuhnya air atau butiran es inilah yang
disebut sebagai Presipitasi (Hujan).
Air
yang jatuh ke permukaan bumi ukurannya berbeda-beda, seperti berikut:
-
Lebih dari 0,5 mm
Butiran yang jatuh pada
ukuran ini ke perrmukaan bumi dikenal sebagai hujan.
-
0,2-0,5 mm
Butiran yang jatuh pada
ukuran ini dikenal sebagai gerimis.
-
Kurang dari 0,2 mm
Dan butiran hujan yang jatuh pada
ukuran ini tidak akan sampai ke permukaan bumi, karena menguap dalam
perjalanannya menuju bumi.
Dan hujan dapat juga dibagi menurut terjadinya
proses presipitasinya:
-
Hujan Konveksi
Yaitu proses hujan yang
berdasarkan atas pengembangan dari udara yang dipanasi, jadi akan terus naik
dimana pada waktu naik, temperatur akan turun dan samapai suatu saat akan
terjadi kondensasi maka timbullah hujan.
-
Hujan orografi
Yaitu hujan yang
terjadi karena adanya penghalang, seperti: Gunung
-
Hujan fronta
Adalah hujan yang terjadi pada
daerah lintang pertengah di mana teperatur massa udara tidak sama, akibatnya
apabila massa udara yang naik sampai ke massa udara yang dingin akan terjadi
samapai kondensasi dan timbullah hujan.
Satuan curah hujan dapat diukur
dalam satuan mm/inci, sedangkan curah hujan yang di butuhkan oleh tanaman
adalah 2,5 mm.
Sifat
dari awan yang dapat mengakiatkan hujan oleh manusia digunakan untuk membuat
hujan buatan. Dalam mempercepat hujan, dapat diberikan zat yang higroskopis
sebagai inti dari kondensasi (kristal es, es kering dll). Zat-zat tersebut di
taburkan ke udara dengan menggunakan pesawat terbang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar