Aktivitas tumbuh
dan berkembang diatur oleh senyawa kimia berupa hormone/zat pengatur tumbuh.
1.
Auksin
Auksin
di temukan oleh Darwin (1897), pada percobaan fototropisme terhadap coleoptil.
Saat penyinaran coleoptil melengkung ke arah sinar. Pada tahun 1919, pucuk yang telah di potong di
letakkan kembali agak menyamping, hasilnya bagian bawah melengkung.
Sedangkan
F.W. Went (1928), menemukan zat pengatur tumbuh auksin pada sejenis gandum
avena sativa yang di temukannya pada ujung koleoptil yang kemudian di beri nama
auxin (auksin-a) dengan bentuk C18H32O5. Dan
pada ujung spesies lainnya di temukan auksin-b dengan bentuk C18H30O4.
Dan
ada juga auksin IAI (asam indol-asetat). Tetapi pengaruhnya agak kurang dari
pada auksin-a dan auksin-b.
Auksin
di bentuk di ujung meristem, baik meristem pada tunas, kuncup, bunga, ujung
akar dan pucuk daun. Apabila pada bagian-bagian yang terletak jauh dari ujung,
maka auksinnya juga berkurang.
Fungsi
auksin antara lain adalah:
1.
Pemanjangan sel
2.
Perbanyakan sel
3.
Menyebabkan diferensiasi sel dan
jaringan
4.
Menyebabkan kedominan ujung titik tumbuh
5.
Menebabkan gugurnya organ-organ
abscission (samping)
6.
Inisiasi dan perkembangan bunga
7.
Pembentukan eembrio dan organ terutama
akar
Pada
sintesis/biosintesis auksin tanaman:
-
Pada setiap tanamn ada jalur yang
berbeda, berguna untuk mengkonversi tryptophan menjadi IAA.
-
Pada setiap spesies tanaman terdapat
lebih dari 1 jalur.
Berasal
dar asam amino tryptopan dan Phenylalanin dengan kandungan auksin yang tinggi
di jumpai pada ujung meristem atau pucuk muda, ujung akar biji dan buah yang
sedang berkembang dan daun yang sedang terbentuk.
Went
(1928) mengemukakan bahwa tidak aka nada pertumbuhan tanpa adanya auksin.
Sedngkan Kogl dan Konstermans (1934) mengemukakan Bahwa IAA (indole Acetic
Acid) Adalah termasuk auksin.
Kogl
dan Hagen-Smith (1931) adalah ahli yang pertama kali mengisolasi auksin dari
urin manusia. K.V. Thieman (1935), ia mengisolasi auksin pada cendawan Rhizopus
sp.
2.
Giberelin
Giberelin
adalah suatu zat yang dapat di peroleh dari jenis jamur (cendawan) yang hidup
sebagai parasi tanaman. Padi. Jamur itu dekenal juga dengan nama Giberella
Fujikuroi. Bermula saat E. Kurosawa, peneliti dari Universitas Tokyo, jepang,
menemukan tanaman padi yang di telitinya terserang oleh jamur Giberella
fujikuroi. Jamur itu menyebabkan tanaman padi itu menglami pertumbuhan yang
lebih panjang dari tanaman yang tidak terinfeksi.
Giberelin
ini Terdapat pada bagian kuncup, ujung daun, ujung akar dan biji. Giberelin
dapan menstimular pertumbuhan lebih hebat daripada auksin. Bekerjanya auksin
menyebabkan tanaman menghasilkan bunga sebelum waktunya, buah terjadi tanpa adanya penyerbukan,
menyebabkan tanaman kerdil menjadi tanaman raksasa, menyebabkan cepat tumbuh
biji dan tunas, menyebabkan tinggi tanaman 3-5 kali, dan mempercepat tumbuhannya sayuran.
Giberelin
dan auksin juga dapat berinterksi dan memberika hasil:
-
Memperhebat bekerjanya auksin, dengan
menekan pertumbuhan tunas samping (dominasi apical)
-
Dapat menstimulir aktivitas metabolism
-
Dan mengurangi intensitas inhibitor.
Giberelin
dapat berperan sebagai berikut:
1.
Pemanjangan sel
2.
Pembelahan sel
3.
Perkecambahan biji/benih
4.
Ekspresi bunga betuna dan jantan
5.
Terlibat dalam pembungaan, pertumbuhan
buah, kemasakan buah dan pembentukan buah
6.
Memiliki respon yang luas pada tanaman
dengan konsentrasi yang luas pula.
3.
Sitokinin
Pada
tahun 1941, J.Van Overbeek, berhasil menemukan substansi kimia yang mempunyai
pengaruh pada pertumbuhan endosperma buah kelapa. Dan substansi itu adalah
sitokinin. Sitokinin berasal dari kata sitokinesi, yang berarti pembelahan sel.
Sitokinin
6 furfurylaminopurine adalah yang pertama kali diasingkan/diisolasikan dari
ikan herring yang dikenal dengan kinetin. Dan pada tanaman zeatin (dari biji
jagung) adalah sitokinin yang pertama kali di isolasikan dari tanaman.
Sitokinin juga ada yang sintetik, yang pertama kali adalah benzyl adenine (BA),
benzyl aminopurin (BAP).
Sitokinin
mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
-
Pembesaran sel
-
Menunda terjadinya penuaan
-
Diferensiasi sel
-
Dalam kultur jaringan, denga konsentrasi
rendah dan nisbah sitokinin da auksin dalam media, mendorong perbedaan organ
atau jaringan yang berlainan.
-
Nisbah sitokinin tinggi berbanding
auksin rendah.
-
Menyebabkan pertumbuhan embrio dan
meningkatkan pertumbuhan rata-rata sel yang diisolasi di laboratorium.
-
Merangasang pembelahan sel yang berhinti
bermmitosis.
-
Merangsang pemasakan buah yang telah di
petik dari pohon
-
Merangsang pertumbuhan tunas lateral.
-
Mempertahankan warna daun, sehingga
tidak cepat berubah menjadi kuning setelah di petik dari pohon
4.
Asam Absisat (ABA)
Asam
absisat berfungsi mengahambat proses pertumguhan atau bersifat inhibitor dan
merangsang dormansi biji. Hal ini dapat menguntungkan bagi tanaman yang hidup
di empat musim. Karena pada musim dingin tumbuan akan terlindung dari kerusakan
fisik akibat pengaruh suhu yang rendah.
Peranan
ABA, yaitu:
-
Merangsang penutupan stomata
-
Perahaan terhadap salinitas, suhu dan
menguatkan tanaman dari kerusakan tersebut.
-
Berperan dalam pengembangan embrio
-
Menyebabkan biji/ benih menjadi dorman
-
Dengan kandungan ABA yang tinggi akan
menyebabkan terjadinya keguguran daun, bunga dan buah.
5.
Etilen
Gas
etilen berfungsi mempercepat proses pematangan buah, respirasi dan pengguguran
daun. Dan tempat letak gas etilen inin pada tiap-tiap tumbuhan berbeda-beda,
sperti pada buah papaya yang terdapat di ujung dan buah mangga yang berada pada
bagian apical.
6.
Kalin
Kalin berfungsi dalam
pembentukan organ tumbuhan. Berdasarkan jenis organ yang di pengaruhinya, di
kenal beberapa kalin, Seperti :
-
Atokalin, berperan dalam pembentukan
bunga
-
Kaulokalin, berperan dalam pembentukan
batang
-
Rizokalin, berperan dalam pembentukan
akar
-
Filokalin, berperan dalam pembentukan
daun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar