Sel adalah unit dasar dari kehidupan. Penggunaan kata sel
pada awalnya di perkenalkan oleh ahli mikroskopis yang bernama ROBERT HOOKE
pada abad ke XVII. Hooke melihat kotak-kotak kecil di bawah mikroskop dari
irisan-irisan tipis gabus. Lalu di ketahuinya pula jika di dalam kotak-kotak
ini terdapat cairan-cairan yang di sebut protoplasma.
Ilmu untuk mempelajari sel adalah cytology.Sel
padatumbuhan memiliki ukuran yang berbeda-beda dari sel bakteri yang mempunyai
diameter kurang dari 1µ sampai dengan sel-sel panjang yang sampai beberapa mm.
Suatu sel yang agak lengkap biasanya mempunyai 3
bagian,yaitu :
1.
Dinding sel
Yaitu terdiri dari bagian-bagian yang
mati yang memberi bentuk pada sel dan terdiri dari senyawa kimia komplek.
2.
Protoplast
Yaitu bagian yang hidup dari sel yang
berada dalam dinding sel dan di kelilingi oleh dinding yang permiable.
Protoplast ini terdiri dari 2 bagian:
a. Cytoplasma
adalah massa dasar yang menyusun protoplast kecuali nukleus.
b. Nukleus
(inti sel) adalah pusat dari aktivitas sel dan merupakan bagian dari
protoplama. Dan nukleus merupakan tempat pembawa sifat/ gen sel.
3.
Vacuola
Yaitu Rongga yang berisi cairan garam-garam
anorganik dan bahan organik yang di bentuk oleh metabolisme sel dan marupakan
excretory system. Hal ini di karenakan Zat yang tertimbun di sini telah di
sisihkan dari bagian-baigan yang sedang dalam keadaan aktif melakukan
metabolisme.
Protoplasma
A. Bagian yang hidup
Cytoplasma
Adalah massa dasar dari protoplasma yang merupakan yang hidup dari sel kecuali inti selnya.
Cytoplama merupakan suatu cairan berwarna kuning dan kental yang disebut
Hyaloplasma . dan di dalamnya ada butir-butir dari berbagai ukuran. Plasma sel
ini terdiri dari 80-90% air dan juga terdiri dari bahan-bahan organik maupun
anorganik, ada dalam bentuk koloid, larutan dan juga dalam bentuk emulsi.
Plasma sel juga menunjukkan aliran plasma (cyclosis) yang
terdiri dari 2 macam aliran, yaitu aliran rotasi dan aliran sirkulasi. Aliran
rotasi sering dijumpai padatumbuhhan air, Sedangkan aliran sirkulasi sering di
jumpai pada tumbuhan darat.
Plasma sel terdiri dari rantai-rantai protein yang
panjang (polypeptida) yang tersusun panjang. Dan hal ini lah yang menyebabkan
plasma sel bersifat elastis dan dapat menghisap air.
Plasma sel terdiri dari 3 lapisan, yaitu: Ectoplasma,
Tonoplasma dan Granular plasma. Ectoplasma adalah bagian terluar yang
berbatasan dengan dinding sel. Tonoplast adalah bagian plasma sel yang baian
batasan dengan vacuola sehingga terkadang di sebut dengan dinding sel.
Sedangkan Granular plasma adalah bagian plasma sel yang terdapat di antara
ectoplasma dan tonoplast. Pada granular plasma banyak di jumpai butir-butir
kecil, misalnya organel (condriosom, inti sel plastida), Butir-butir pati, dll.
Plastida
Plastida dapat di jumpai pada tumbuh-tumbuhan, tetapi
tidak di jumpai pada bacteria, ganggan biru-hijau, mycomycetes dan fungi.
Plastida adalah suatu badan kental yang
dapat berubah bentuk.
Plastida dapat di bedakan berdasarkan ada tidaknya
pigment. Apabila plastida tidak berwarna maka di sebut Leucoplast sedangkan
yang berwarna di sebut Chromoplast.
Mitokondria
Mitokondria
adalah berupa butiran-butiran kecil, tongkat atau pun benang. Mitokondria ini
sangat peka terhadap perubahan-perubahan pada lingkungan dan mudah rusak oleh
bahan-bahan fiksasi, terutama bahan-bahan yang mengandung asam. Mitokondria ini
terdiri dari protein dan lemak, dimana lemak adalah penyebab pekanya terhadap
asam dan pelarut-pelarut lemak, sedangkan.
Mitikondria juga di selaputi oleh membran ganda. pada
dinding sebelah dalam terdapat tonjolan-tonjolan yang di sebut cristae.
Nukleus
Nukleus
atau inti sel yang tidak sedang membelah biasanya berbentuk bulat atau lonjong.
Pada sel-sel muda nukleus mempunyai diameter sekitar 2/3 dari rongga sel dan besarnya
sekitar 5-10µm. Nuleus ini merupakan pembawa sifat dan juga pusat kehidupan sel yang hidup dan
juga pengatur aktifitas plasma sel.
Ribosom
Ribosom ini di
duga adalah organel yang menjadi pusat pembentukan protein. Ribosom terdapat
pada semua sel dan dapat bebas dari cytoplasma maupun melekat pada endoplasmik
retikulum dan membran inti. Dapat jug di jumpai pada inti sel, mitokondria dan
plastida.
Umumnya ribosom berbentuk bulat hingga lonjong dengan
diameter 15-25µm, yang terdiri dari RNA dan protein yang sama banyaknya juga
enzim-enzim.
Badan
Golgi
Dinamakan badan goldi di karenakan yang menemukan organel
ini adalah orang yang bernama Golgi pada 1898. Peranan Badan golgi ini diduga
berhubungan dengan sekresi karbohidrat. Organel ini bentuknya seperti jala di
sekitar inti sel dan juga mampu memproduksi perak nitrat atau osium retroyida.
Badan golgi tidak di jumpai pada bakteri dan alga
biru-hijau dan pembuluh tapis yang tua.
Endoplasmik
Retikulum (ER)
ER adalah ayaman dari membran ganda yang bercabang-cabang
dan menembus sitoplasma. Pada sel yang masih muda Endoplasmik retikulum ini
mempunyai bentuk yang pendek-pendek dan letaknya tersebar sedang kan pada sel yang tua akan semakin panjang dan
letaknya paralel ke arah dinding sel dal membran inti.
Pada bagian sebelah luar ER sering terdapat ribosom
sehingga di sebut ER kasar (Rough Endoplasmik Retikulum) Sedangkan apabila
tidak terdapat ribosom di sebut ER halus (Smooth Endoplasmik Retikulum). Diduga
ER erat hubungannya dengan pembentuka protein di karenakan terdapat ribosom.
B. Bagian yang mati
Yang
terdapat dalam protoplast
Bagian-bagian mati pada protoplast Kadang-kadang di sebut
dengan istilah inanimate inclusions atau ergastic-substances.
Bahan-bahan ini dapat berupa:
-
Tetes cairan (dalam vacuola)
-
Zat-zat padat yang bukan kristal
(Butir-butir pati dan protein)
-
Kristal-kristal (Ca-oxalat)
Yang
teradapat dalam plastida
Jika kloroplast
mendapat sinar matahari untuk waktu tertentu, maka biasanya ditemukan eberapa
butir pati. Pati primer ini biasanya terdapat dalam stroma yang tidak berwarna.
Pada malam hari atau di gelapkan maka pati ini kembali di
konversi menjadi gula dan di angkut ketempat penimbunan. Dan gula tadi akan di
ubah kembali menjadi pati dalam amyloplast yang tidakberwarna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar